Artikel
Tradisi Basidakah Limau
Kinari, 27-02-2025
Basidakah Limau, merupakan tradisi di Nagari Kinari yang sudah menjadi agenda tetap setiap tahunnya sebelum masuknya bulan suci Ramadhan. Tradisi Basidakah Limau ini merupakan asset budaya Nagari Kinari non benda yang sudah terdafta pada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Oktober 2023 yang lalu.
Tradisi ini sudah dilaksanakan semenjak abad ke 18 yang diselenggarakan di medan nan bapaneh / di halaman Kantor Wali Nagari Kinari. Basidakah Limau merupakan serangkaian kegiatan di medan nan bapaneh yang ditandai dengan adanya pucuak (rangkaian janur) yang merupakan karangan bunga yang akan dibawa kemakam sanak keluarga yang meninggal 1 tahun sebelumnya, serta diiringi dengan air beraroma harum yang dibuat secara tradisional dengan racikan bahan alami. Air ini biasa disebut oleh masyarakat Kinari siarun (si-harum) yang disedekahkan oleh keluarga yang meninggal tadi. Air siarun ini yang dimaksud limau dan dipercikkan kepada masyarakt / terutama anak-anak yang sedang berebutan makanan tradisional (kue putu) dan koin.
Sebelum kegiatan puncak Basidakah Limau dilaksanakan, serangkaian kata sambutan dari Pemerintah dan tokoh masyarakat disampaikan sebagai himbauan untuk menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban selama bulan Ramadhan, sehingga pelaksanaan ibadah bisa dengan kusyuk untuk peningkatan iman dan Taqwa.
Kerapatan Adat Nagari (KAN) Kinari melalui Ketuanya Maifendri Mangkuto Areak berharap tradisi Basidakah Limau ini bisa menjadi pemasukan bagi masyarakat nagari, karena bisa dijadikan kegiatan wisata tetap di Nagari Kinari. Dalam kesempatan ini, Ketua KAN juga menyampaikan penyumbang pucuak, sekaligus keluarga yang mensedekahkan limau (siarun), diantaranya :
- Syahrial Chan Bdr. Hitam suku Caniago
- Daranis suku Melayu Surau Ateh
- Zulhelmi Bgd. Rajo suku Panai
- Drs. Zulkifli Sahar suku Melayu
Dalam rangka pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan 1446 H, Pemerintah Nagari melalui sambutan Wali Nagari Kinari Ade Indra, S.Sos menghimbau
- Menjaga keamanan, ketenangan, dan kenyamanan masyarakat selama beribadah
- Hormati yang berpuasa pada siang hari, dan warung makanan / minuman tidak beraktifitas pelayanan makanan pada siang hari
- Menjaga dari bahaya kebakaran pada saat meninggalkan rumah dalam melaksanakan ibadah ke masjid / surau
Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir, S.Farm.Apt dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menjaga anak-anak remaja untuk mennghidari kenakalan remaja
- Menjaga anak-kemenakan dari bahaya narkoba
- Menjaga anak-kemenakan dari tawuran / pekelahian
- Menjaga anak-kemenakan dari balap liar sambil ngabuburit
Disamping itu Ivoni Munir Panduko Sati yang merupakan anak nagari mengajak pemuda (IPPK) untuk berikrar:
- Siap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Nagari Kinari
- Menghindari narkoba dan kenakalan remaja lainnya
- Siap membantu masyarakat dalam kehiupan sosial dan keagamaan
Untuk menghibur masyarakat, kesenian tradisi juga ditampilkan dari grup kesenian dan sanggar di nagari berupa tari pasambahan pertanda dimulainya serangkaian acara Basidakah Limau, pencak silat, tari piring, dan kesenian lainnya.
Kegiatan puncaknya yang juga penutup acara sebelum waktu magrib masuk adalah Basidakah Limau, dan membagikan makanan tradisional (kue putu), koin/uang kepada anak-anak sambil memercikan limau (siarun) kepada anak-anak yang sedang berebutan uang dan kue putu. Selanjutnya pucuak yang menjadi karangan bunga di bawa ke pusara almarhum oleh keluarga dan pasumandan sambil ziarah kubur.*)